MASA
PERKEMBANGAN CABANG GMKI KUPANG
Sejak
pembentukannya, Cabang GMKI Kupang terus mengalami perkembangan pesat baik dari
segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu hal penting yang perlu dicatat
Cabang GMKI Kupang adalah turut sertanya Cabang GMKI Kupang dalam membasmi dan
menghalangi kegiatan yang dilakukan oleh PKI tahun 1965. BPC dan anggota GMKI
Kupang Masa Bakti itu (1965-1967) benar-benar ditantang intuk dapat berbuat
banyak karena pada masa kepengurusan itulah terjadi gejolak besar di Negara
Indonesia yang dilakukan oleh PKI, yang terkenal dengan nama G30S/PKI.
Gejolak tersebut
juga dirasakan di Kupang dan menjadi pergumulan utama, tidak saja oleh
Pemerintah Daerah tetapi juga oleh Cabang GMKI Kupang. Berdasarkan hal itu, BPC
dan anggota GMKI Kupang bersepakat untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang
AD/ART dan motivasi awal berdirinya GMKI serta meningkatkan Penelaahan Alkitab
(PA) sebagai kegiatan utama.
Persoalan kedua
muncul, yang juga merupakan persoalan nasional, yakni adanya aksi yang
berpuncak pada G30S/PKI pada tahun 1965. Persoalan tersebut adalah upaya PKI
untuk mempengaruhi anggota gereja (termasuk anggota GMKI) utnuk menjadi anggota
PKI dengan jalan menjalankan strateji “ARIT.” ARIT sebetulnya merupakan lambang
PKI yang disiasati menjadi suatu istilah yang dapat menggugah orang kristen (Aku
Rindu Ikut Tuhan). Jadi seolah-olah,
PKI adalah pengikut TUHAN yang baik dan benar.
Menghadapi
persoalan tersebut, Bapak R. Riwu Kaho dan Bapak J. F. Markus (Alm) bersama
kader-kader GMKI asal Salatiga dan seluruh fungsionaris BPC GMKI Kupang Masa
Bakti 1965-1967, dengan dipimpin oleh Bapak M. L. Adoe sebagai Ketua dan Bapak
P. M. Kana sebagai Sekretaris dan beberapa tokoh kristen lainnya, mengadakan
aksi keliling ke seluruh jemaat di NTT untuk menjelaskan kedok PKI yang
sebenarnya. Aksi tersebut cukup berhasil walaupun tokoh-tokoh tersebut hidup di
bawah ancaman pembunuhan seandainya PKI menang lewat aksinya (G30S/PKI). Oleh
karena itu, jika kita meneliti sejarah secara cermat, dapat dikatakan bahwa
Cabang GMKI Kupang sedikit banyak punya andil dalam memberantas dan menumpas
PKI.
Memasuki periode
1968-1970, yang dipimpin oleh Bapak J. J. Ngefak dan Bapak M. L. Adoe sebagai
Sekretaris, Cabang GMKI Kupang mulai menata dirinya ke arah perkembangan yang
lebih baik, bahkan tahun 1970 telah menghadirkan kebanggaan tersendiri karena
Cabang GMKI Kupang dipercayakan sebagai tuan rumah/pelaksana Kongres XII GMKI
yang dimulai dari tanggal 29 Januari s/d 9 Februari 1970 di Gereja Kota Kupang.
Akan tetapi, di balik kebanggaan tersebut terdapat “catatan hitam” yang
menghiasi lembaran sejarah GMKI dimana pada Kongres itu hanya dihadiri 23
Cabang dari 77 Cabang se- tanah air, dalam hal ini, tidak memenuhi korum bagi
sebuah pelaksanaan Kongres menurut AD/ART.